Indonesia Kalah 0 - 7 Berhadapan Uruguay
Striker timnas Uruguay Luis Suarez memperdaya kiper timnas Indonesia Markus Haris Maulana pada laga persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, tadi malam. Uruguay menang telak 7-1.
Beda postur dan kalah teknik begitu tampak pada laga persahabatan Indonesia dengan Uruguay di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) semalam. Wajar jika Merah Putih akhirnya harus mengakui keunggulan sang tamu,Uruguay,1-7. Harapan besar sebetulnya sempat muncul ketika umpan cantik Bambang Pamungkas mampu berbuah gol lewat Boaz Solossa.
Boaz mampu mengecoh penjaga gawang Uruguay Juan Guillermo Castillo sehingga tercipta gol pada menit ke-17. Penonton di stadion dan jutaan pemirsa yang menyaksikan laga lewat layar kaca pun bersukacita. Bahkan, wajah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menyaksikan langsung laga di bangku VVIP tampak sumringah menyambut kemenangan awal itu.
Situasi makin berbunga-bunga saat penjaga gawang timnas Indonesia Markus Haris Maulana berkali- kali mengeblok serangan para pemain La Celeste––julukan Uruguay. Termasuk tendangan-tendangan keras striker Luis Suarez. Namun,semuanya berubah total sejak striker Edinson Cavani memanfaatkan umpan matang Jorge Fucile dengan menjebol gawang Markus di menit ke-35.
Apalagi, pemainAjaxAmsterdam Suarez kemudian mengubah skor menjadi 2-1 untuk LaCelestepadamenitke-45.Situasi itu bertahan sampai turun minum. ”Pemain terlalu memforsir stamina pada 15 menit babak pertama. Mereka terlalu bernafsu.Tapi, peringkat dunia memang mencerminkan kualitas. Secara umum, saya tidak mau menyalahkan pemain,” ungkap Pelatih Alfred Riedl kemarin.
Di babak kedua, Uruguay makin meningkatkan tempo serangan. Terbukti,dalam 10 menit berjalan, Suarez lagi-lagi mampu menjebol gawang Markus dengan tendangan kerasnya. Bahkan, dia juga memberi umpan kepada pemain Sporting Gijon Sebastian Eguren untuk mencetak gawang keempat bagi Uruguay pada menit ke-59. Pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl mencoba mengubah serangan dengan menarik kapten Bambang Pamungkas pada menit ke-62.
Bepe—panggilan akrab Bambang—digantikan Yongki Ariwibowo. Namun,upaya itu tidak membawa hasil.Timnas Indonesia tetap mendapat tekanan. Bahkan, Markus menjadi pemain paling sibuk menahan serangan gencar Diego Lugano dkk.Sampai-sampai penjaga gawang Persib Bandung itu ceroboh mengait kaki Cavani yang mencoba menerobos kotak penalti. Akibatnya, wasit asal Singapura Abas bin Daud menghadiahi timnas Uruguay tendangan penalti.
Dan, lagi-lagi Suarez mampu memanfaatkan itu dengan mencetak hat-trickke gawang Markus.Gol itu juga menjadi gol ke-16 Suarez bersama timnas Uruguay. Serangan Uruguay ternyata tak sampai di situ.Mereka benar-benar sangat padu meski tanpa diperkuat bintang Atletico Madrid Diego Forlan yang jadi Pemain Terbaik Piala Dunia 2010. La Celeste membombardir pertahanan timnas dari semua sisi.Puncaknya,Cavani mengikuti jejak Suarez dengan mencetak hat-trick.
Dua gol terakhir pemain Napoli tersebut tercipta pada menit ke-80 dan 84 sehingga kedudukan berakhir 7-1 untuk Uruguay. Ini kekalahan memalukan bagi timnas Indonesia.Bambang dkk dipaksa takluk di depan publik sendiri. Namun, hal itu tetap dimaklumi. Sebab,Uruguay adalah negara nomor tujuh terbaik dunia.Apalagi, mereka juga tampil sebagai semifinalis pada Piala Dunia 2010 Afrika Selatan.
Sebaliknya, Indonesia hanya menempati peringkat ke-131 dunia saat ini.Peringkat itu pun baru saja naik setelah pada Agustus lalu menempati peringkat ke-135. Perbedaan kualitas ditegaskan Bepe. Kapten timnas tersebut menjelaskan, Merah Putih 100% kalah secara fisik dan teknik dari La Celeste.Koordinasi pertahanan juga mutlak harus diperbaiki lantaran Suarez dkk leluasa bergerak di kotak penalti.
”Performa Uruguay naik setelah 15 menit pertama. Mereka cepat beradaptasi dengan cuaca dan kelembaban.Kami sepenuhnya kalah fisik dan skill. Kami memang terlalu cepat memainkan tempo. Tapi,yang terpenting adalah tidak lagi memberikan banyak ruang untuk striker di pertahanan,” jelas amunisi Persija itu. Pelatih Uruguay Tabarez mengatakan, beberapa pembenahan harus dilakukan timnas Indonesia.
”Indonesia juga harus mengajarkan pemainnya rasa nasionalisme.Mereka sebenarnya memiliki modal kecepatan. Tapi,kami senang karena skenario berjalan.Laga ini menjadi bagian proyeksi persiapan untuk Piala Dunia 2014,”kata Tabarez. Sementara itu, laga persahabatan timnas Indonesia dengan Uruguay itu juga dijadikan ajang lobi PSSI. Bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga, PSSI mencoba melobi Presiden SBY agar bisa mempercepat proses naturalisasi pemain asing.
Sekitar 10 menit sebelum laga digelar,jajaran pengurus PSSI mulai Ketua Umum PSSI Nurdin Halid, Sekjen PSSI Nugraha Besoes hingga Menpora Andi Mallaranggeng mempertemukan Presiden dengan tiga pemain Belanda yang rencananya akan dinaturalisasi. Ketiga pemain tersebut adalah Johnny Rudolf van Beukering, Rafael Guilermo Eduardo Maitimo, dan Tobias Jesajas Waisapy. (wahu argia/maesaroh/seputar-indenesia.com)
Beda postur dan kalah teknik begitu tampak pada laga persahabatan Indonesia dengan Uruguay di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) semalam. Wajar jika Merah Putih akhirnya harus mengakui keunggulan sang tamu,Uruguay,1-7. Harapan besar sebetulnya sempat muncul ketika umpan cantik Bambang Pamungkas mampu berbuah gol lewat Boaz Solossa.
Boaz mampu mengecoh penjaga gawang Uruguay Juan Guillermo Castillo sehingga tercipta gol pada menit ke-17. Penonton di stadion dan jutaan pemirsa yang menyaksikan laga lewat layar kaca pun bersukacita. Bahkan, wajah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menyaksikan langsung laga di bangku VVIP tampak sumringah menyambut kemenangan awal itu.
Situasi makin berbunga-bunga saat penjaga gawang timnas Indonesia Markus Haris Maulana berkali- kali mengeblok serangan para pemain La Celeste––julukan Uruguay. Termasuk tendangan-tendangan keras striker Luis Suarez. Namun,semuanya berubah total sejak striker Edinson Cavani memanfaatkan umpan matang Jorge Fucile dengan menjebol gawang Markus di menit ke-35.
Apalagi, pemainAjaxAmsterdam Suarez kemudian mengubah skor menjadi 2-1 untuk LaCelestepadamenitke-45.Situasi itu bertahan sampai turun minum. ”Pemain terlalu memforsir stamina pada 15 menit babak pertama. Mereka terlalu bernafsu.Tapi, peringkat dunia memang mencerminkan kualitas. Secara umum, saya tidak mau menyalahkan pemain,” ungkap Pelatih Alfred Riedl kemarin.
Di babak kedua, Uruguay makin meningkatkan tempo serangan. Terbukti,dalam 10 menit berjalan, Suarez lagi-lagi mampu menjebol gawang Markus dengan tendangan kerasnya. Bahkan, dia juga memberi umpan kepada pemain Sporting Gijon Sebastian Eguren untuk mencetak gawang keempat bagi Uruguay pada menit ke-59. Pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl mencoba mengubah serangan dengan menarik kapten Bambang Pamungkas pada menit ke-62.
Bepe—panggilan akrab Bambang—digantikan Yongki Ariwibowo. Namun,upaya itu tidak membawa hasil.Timnas Indonesia tetap mendapat tekanan. Bahkan, Markus menjadi pemain paling sibuk menahan serangan gencar Diego Lugano dkk.Sampai-sampai penjaga gawang Persib Bandung itu ceroboh mengait kaki Cavani yang mencoba menerobos kotak penalti. Akibatnya, wasit asal Singapura Abas bin Daud menghadiahi timnas Uruguay tendangan penalti.
Dan, lagi-lagi Suarez mampu memanfaatkan itu dengan mencetak hat-trickke gawang Markus.Gol itu juga menjadi gol ke-16 Suarez bersama timnas Uruguay. Serangan Uruguay ternyata tak sampai di situ.Mereka benar-benar sangat padu meski tanpa diperkuat bintang Atletico Madrid Diego Forlan yang jadi Pemain Terbaik Piala Dunia 2010. La Celeste membombardir pertahanan timnas dari semua sisi.Puncaknya,Cavani mengikuti jejak Suarez dengan mencetak hat-trick.
Dua gol terakhir pemain Napoli tersebut tercipta pada menit ke-80 dan 84 sehingga kedudukan berakhir 7-1 untuk Uruguay. Ini kekalahan memalukan bagi timnas Indonesia.Bambang dkk dipaksa takluk di depan publik sendiri. Namun, hal itu tetap dimaklumi. Sebab,Uruguay adalah negara nomor tujuh terbaik dunia.Apalagi, mereka juga tampil sebagai semifinalis pada Piala Dunia 2010 Afrika Selatan.
Sebaliknya, Indonesia hanya menempati peringkat ke-131 dunia saat ini.Peringkat itu pun baru saja naik setelah pada Agustus lalu menempati peringkat ke-135. Perbedaan kualitas ditegaskan Bepe. Kapten timnas tersebut menjelaskan, Merah Putih 100% kalah secara fisik dan teknik dari La Celeste.Koordinasi pertahanan juga mutlak harus diperbaiki lantaran Suarez dkk leluasa bergerak di kotak penalti.
”Performa Uruguay naik setelah 15 menit pertama. Mereka cepat beradaptasi dengan cuaca dan kelembaban.Kami sepenuhnya kalah fisik dan skill. Kami memang terlalu cepat memainkan tempo. Tapi,yang terpenting adalah tidak lagi memberikan banyak ruang untuk striker di pertahanan,” jelas amunisi Persija itu. Pelatih Uruguay Tabarez mengatakan, beberapa pembenahan harus dilakukan timnas Indonesia.
”Indonesia juga harus mengajarkan pemainnya rasa nasionalisme.Mereka sebenarnya memiliki modal kecepatan. Tapi,kami senang karena skenario berjalan.Laga ini menjadi bagian proyeksi persiapan untuk Piala Dunia 2014,”kata Tabarez. Sementara itu, laga persahabatan timnas Indonesia dengan Uruguay itu juga dijadikan ajang lobi PSSI. Bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga, PSSI mencoba melobi Presiden SBY agar bisa mempercepat proses naturalisasi pemain asing.
Sekitar 10 menit sebelum laga digelar,jajaran pengurus PSSI mulai Ketua Umum PSSI Nurdin Halid, Sekjen PSSI Nugraha Besoes hingga Menpora Andi Mallaranggeng mempertemukan Presiden dengan tiga pemain Belanda yang rencananya akan dinaturalisasi. Ketiga pemain tersebut adalah Johnny Rudolf van Beukering, Rafael Guilermo Eduardo Maitimo, dan Tobias Jesajas Waisapy. (wahu argia/maesaroh/seputar-indenesia.com)