Anak Kecil Menggunakan Jilbab Dilarang Naik Bus Sekolah
SIDNEY - Anak perempuan Muslim yang berusia enam tahun dan tinggal di Australia, tidak diperbolehkan naik ke bus sekolah karena dianggap melakukan tindakan kekerasan. Sebelumnya anak tersebut memang bereaksi keras saat siswa lain menghina jilbab yang ia pakai.
Kejatan yang sering dilakukan oleh Gadis kecil yang baru berusia enam tahun tersebut yaitu sering menarik celana siswa lain yang mengganggunya, setelah dirinya dipaksa untuk melepaskan jilbab yang ia kenakan.
Gadis kecil keturunan Iran tersebut dilarang untuk menaiki bus sekolah selama 10 hari. Hal ini tentunya akan memberatkan dirinya karena ia terpaksa mengambil jalan putar ke sekolahnya dan jaraknya pun amat jauh, sekira 60 kilometer.
Tindakannya yang diambil oleh Pengelola Bus terkesan sedikit kasar. Setidaknya kami menginginkan adanya peringatan terlebih dulu dan mengharapkan adanya pembicaraan. Mereka (pengelola bus) seperti hendak menghentikannya datang ke sekolah," ungkap ibu dari gadis tersebut Lorraine Gerrasimopoulos seperti dikutip AFP, Kamis (21/10/2010).
Rasa sedih Gadis kecil itu muncul sekaligus marah atas penghinaan yang ia dapat. Sementara pihak Buslink yang mengoperasikan bus sekolah membela diri jika pelarang tersebut sesuai dengan aturan transportasi sekolah wilayah Outback utara, Australia.
Kejatan yang sering dilakukan oleh Gadis kecil yang baru berusia enam tahun tersebut yaitu sering menarik celana siswa lain yang mengganggunya, setelah dirinya dipaksa untuk melepaskan jilbab yang ia kenakan.
Gadis kecil keturunan Iran tersebut dilarang untuk menaiki bus sekolah selama 10 hari. Hal ini tentunya akan memberatkan dirinya karena ia terpaksa mengambil jalan putar ke sekolahnya dan jaraknya pun amat jauh, sekira 60 kilometer.
Tindakannya yang diambil oleh Pengelola Bus terkesan sedikit kasar. Setidaknya kami menginginkan adanya peringatan terlebih dulu dan mengharapkan adanya pembicaraan. Mereka (pengelola bus) seperti hendak menghentikannya datang ke sekolah," ungkap ibu dari gadis tersebut Lorraine Gerrasimopoulos seperti dikutip AFP, Kamis (21/10/2010).
Rasa sedih Gadis kecil itu muncul sekaligus marah atas penghinaan yang ia dapat. Sementara pihak Buslink yang mengoperasikan bus sekolah membela diri jika pelarang tersebut sesuai dengan aturan transportasi sekolah wilayah Outback utara, Australia.